Menghidupkan Sunnah, Menebar Hidayah

al-ghurobaDari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

Islam datang dalam keadaan asing dan ia akan kembali menjadi asing sebagaimana kedatangannya, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim)

Lalu siapakah orang-orang yang terasing (ghuroba) yang beruntung itu? Mari kita simak hadits-hadits yang menjelaskan hal ini.

Dalam riwayat Imam Ahmad, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya,

قيل: يا رسولَ الله! وَمَنِ الْغُرَبَاءُ؟ قال: “النُّزَّاعُ مِنَ الْقَبَائِل”

“Ya Rasulullah siapakah ghuroba itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah(HR. Ahmad)

Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” Ditanyakan kepada beliau, “Siapa orang-orang yang terasingkan itu wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,

نَاسٌ صَالِحُوْنَ قَلِيْلٌ فِي نَاسٍ سُوْءٍ كَثِيْرٍ، وَمَنْ يَعْصِيْهُمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيْعُهُمْ

Orang-orang yang shalih yang jumlahnya sedikit di tengah-tengah manusia buruk yang jumlahnya banyak. Orang yang mendurhakai mereka jumlahnya lebih banyak daripada yang mentaati mereka.” (Silsilah al-Ahadits al-Shahihah, no. 1619)

Kemudian hadits dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu secara marfu’, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya Islam itu datang dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing seperti ketika datangnya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.” Ada yang bertanya,  “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?”. Maka beliau menjawab,

الّذِينَ يَصْلُحُونَ إِذْ فَسَدَ النَّاسُ

“Yaitu orang-orang yang tetap baik [agamanya] tatkala orang-orang lain menjadi rusak.” (as-Shahihah no 1273)

Dari beberapa hadits di atas dapat disimpulkan bahwa al-ghuroba adalah mereka orang-orang shalih yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang mayoritasnya orang-orang yang jelek. Mereka adalah orang-orang yang tetap berpegang teguh dengan agamannya tatkala kebanyakan orang meninggalkan agamanya. Mereka adalah orang yang komitmen terhadap sunnah Nabi-Nya, tatkala kebanyak orang mencampakannya. Orang yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada orang yang menaati mereka. Orang yang murka kepada mereka lebih banyak daripada orang yang ridho kepada mereka.

Mereka diasingkan oleh masyarakt atau mereka terasingkan di tengah-tengah mereka. Terasa berat oleh mereka tatkala berpegang teguh di atas agamanya. Terasa panas oleh mereka tatkala menjalankan sunnah layaknya sedang menggam bara api karena cibiran, celaan, pandangan sinis dan berbagai statemen-statemen negatif yang dilontarkan kepadanya.

Sebagaimana Hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ

Akan datang suatu masa ketika itu orang yang tetap bersabar di antara mereka di atas ajaran agamanya bagaikan orang yang sedang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi)

Akan tetapi mereka tetap berpegang teguh walaupun terasa panas, karena mereka tahu bahwa itu adalah jalan keselamatan.

Semoga Allah subhanahu wata’ala mengistiqomahkan kita di atas diin ini, di atas sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Wallahu a’lam

Bogor, 17 Januari 2014

Muhammad Ilyas

—-

Artikel ELSUNNAH.wordpress.com

Jika Anda menyukai artikel ini, mohon like FB Fans Page ELSUNNAH
dan bagikan artikel melalui tombol sosmed dibawah artikel ini.
Like, Share, and Comment

Comments on: "Siapakah Al-Ghuroba" (2)

  1. Reblogged this on Catatan Hati di Batas Cakrawala and commented:
    muhasabah

  2. tahun enam puluhan saya sudah mengenal ghuroba’ dan sudah menjalani keterasingan itu sampai sekarang dan memang jumlahnya sedikit.

Tinggalkan komentar

Awan Tag