Sahabat ELSUNNAH, sesorang dikatakan sebagai sahabat biasanya karena memiliki kedekatan yang lebih dibandingkan dengan yang selainnya.
Setelah keluarganya, seseorang akan lebih menghabiskan banyak waktu bersama sahabatnya. Oleh karena itu, tak jarang ketika kita menjadi sahabat seseorang kita lebih banyak tahu tentang seluk-beluk orang tersebut, baik itu yang berupa kebaikan atau bahkan keburukannya.
Maka hendaknya ketika kita menjadi sahabat bagi seseorang, jadilah sahabat yang memiliki akhlak yang mulia. Akhlak sebagai seorang sahabat yang sejati. Seorang sahabat yang pandai menempatkan diri ketika mengetahui kebaikan atau bahkan keburukan kawannya.
Ibnul Atsir rahimahullah berkata:
«الصديقُ إن رأى من أخيه سيئة؛ وطِئها بالقدم، وإن رأى حسنة؛ رفعها على علَم»
_”Seorang sahabat jika melihat keburukan pada saudaranya maka dia menginjak (menutupi) keburukan itu dengan kaki, dan jika dia melihat kebaikan maka dia mengangkat kebaikan itu setinggi gunung.”_ (Al-Matsalus Sair, jilid 1 hlm. 125)
Sungguh jika engkau mampu berbuat demikian, maka kebaikan yang besar bagimu di dunia dan di akhirat.
☘️☘️☘️Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ.
_”Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya.”_ (HR. Bukhari 2442 dan Muslim 2580)
Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini dengan tetap mencantumkan sumber, insya Allah pahala besar menanti Anda.
Diteruskan oleh
*ELSUNNAH Tausiyah WhatsApp Broadcast ( ELSUNNAH TWB )*
Daftar: 089616695643 (via WA)
http://www.elsunnah.wordpress.com
Tinggalkan Balasan