Menghidupkan Sunnah, Menebar Hidayah

waktu adalah kehidupanKehidupan yang kita lalui pada hakikatnya adalah kumpulan waktu.  Sehingga ketika telah lewat satu waktu dari kita pada hakikatnya kehidupan kita telah lewat atau telah hilang sebanyak itu pula. Maka sangat merugilah orang yng membiarkan waktunya (kehidupannya) lewat begitu saja tanpa membawa hasil.

Saudaraku, waktu adalah umur kita sendiri. Al-Hasan al-Bashri berkata,

يَا ابْنَ آدَم، إنَّمَا أنْتَ أيَّامٌ !، فَإذَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ

Wahai Bani Adam (manusia), sesungguhnya anda hanyalah “kumpulan hari-hari”, maka jika hari telah berlalu berarti telah berlalu sebagian dirimu.”

Ibnu Mas`ud Radhiyallahu ‘Anhu (salah seorang sahabat besar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam) berkata:

مَا نَدِمْتُ عَلَى شَيْءٍ نَدَمِي عَلَى يَوْمٍ غَرَبَتْ شَمْسُهُ، نَقَصَ فِيْهِ أجَلِي، وَلَمْ يَزِد فِيْهِ عَمَلِي

Tidak ada yang lebih aku sesali, kecuali bila matahari telah terbenam maka berkuranglah masa ajalku, namun tidak bertambah sedikitpun amalanku.”

Hendaknya kita senantiasa memuhasabah diri-diri kita dengan menghitung-hitung dirinya akan tahun-tahun, hari-hari, jam-jam bahkan sampai detik-detik yang telah kita lalui. Apakah kita melaluinya dengan kesia-siaan tanpa memperoleh kebaikan sedikit pun, atau justru kerugian yang kita dapatkan dengan melalui waktu-waktu tersebut dengan kemaksiatan, naudzubikkah min dzalik.

 

Tinggalkan komentar

Awan Tag