Menghidupkan Sunnah, Menebar Hidayah

Archive for the ‘Mutiara Nasihat’ Category

Hati-hati terhadap orang yang suka menyebar perkataan buruk dan adu domba

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

“Siapa yang menyebarkan berita buruk orang lain kepadamu dalam rangka namimah (adu domba), maka dia pun akan menyebarkan berita buruk tentangmu kepada orang lain dalam rangka namimah.”

Siyar A’lam An-Nubalaa’ 4/550

قال الامام الشافعي – رحمه الله :
من نم لك نم عليك .
سير أعلام النبلاء ( ٥٥٠/٤) –

twitter.com/Alnubala1/status/1376536467313467396

✈️ Silahkan Anda juga bisa bergabung di channel Belajar Bahasa Arab dari NOL, klik http://t.me/alarabiia

🌿🌿🌿
Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
Registrasi Ketik: “Daftar” kirim ke WA SM Center +62 858 2634 8545
Join Telegram t.me/shirotulmustaqim
Instagram.com/shirotulmustaqimid
http://www.shirotulmustaqim.com

Zuhud Terhadap Dunia

Sahabat SM, sesungguhnya dunia ini ibarat jembatan penyebarangan. Setiap orang hanya sekedar melewatinya saja dan tidak akan bermukim. Sedangkan tujuannya adalah akhirat sebagai tempat bermukim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat adalah orang-orang yang paling memahami masalah ini sehingga mereka begitu zuhud terhadap dunia dan antusias terhadap akhirat.

Zuhud terhadap dunia bukan berarti meninggalkannya, akan tetapi zuhud yang benar adalah menjadikan dunia sebagai sarana dan akhirat adalah tujuannya.

Zuhud juga bisa berarti meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat.

Suatu ketika Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di atas selembar tikar. Ketika bangkit dari tidurnya tikar tersebut meninggalkan bekas pada tubuh beliau. Berkatalah para sahabat yang menyaksikan hal itu, “Wahai Rasulullah, seandainya boleh kami siapkan untukmu kasur yang empuk!” Beliau menjawab:

مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

“Ada kecintaan apa aku dengan dunia? Aku di dunia ini tidak lain kecuali seperti seorang pengendara yang mencari teteduhan di bawah pohon, lalu beristirahat, kemudian meninggalkannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2377, hadits shahih)

Join channel kami lainnya:
Cinta Bahasa Arab: t.me/alarabiia
Kalender Hijriyah: t.me/kalenderhijriyyah

Raih pahala besar dengan menyebarkan kiriman ini. Ajak serta kerabat dan rekan untuk bergabung dalam layanan SM.

Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
Registrasi Ketik: “Daftar” kirim ke WA SM Center: +62 858 2634 8545
Join Telegram t.me/shirotulmustaqim
Instagram.com/shirotulmustaqimid
http://www.shirotulmustaqim.com

Tetap Bersedekah Walaupun Tidak Seberapa

Sahabat SM, salah satu amalan yang dapat menyelamatkan seorang mukmin dari siksa neraka adalah bersedekah.

Jika seseorang memiliki kekayaan, ia bisa bersedekah dalam jumlah besar. Dan jika ia memiliki sedikit harta, ia masih bisa bersedekah meskipun hanya sedikit. Bahkan jika tak punya harta sedikitpun, ia pun bisa bersedekah dengan perkataan yang baik.

Dari Adi bin Hatim radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

اتَّقُوا النَّارَ ولو بشِقِّ تَمْرَةٍ، فمَن لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

“Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan separuh kurma. Barangsiapa tidak mempunyai separuh kurma, maka dengan kata-kata yang baik.” (HR. Bukhori Muslim)

Kata “sebutir kurma” dalam hadits ini merupakan kiasan tentang amalan yang ringan di mata manusia, namun bernilai tinggi pada pandangan Allah ta’ala.

Allah ta’ala tidak akan menyia-nyiakan amalan para hamba-Nya yang beramal sekecil apapun, bahkan Allah melipatkangadakan pahalanya tanpa perhitungan.

Jadi bersedekah tidak selalu harus banyak, maka jangan tinggalkan sedekah meskipun dengan sesuatu yang kecil. Mari berlomba-lomba dalam kebaikan selagi masih diberi kesempatan.

Join channel kami lainnya:
Cinta Bahasa Arab: t.me/alarabiia
Kalender Hijriyah: t.me/kalenderhijriyyah

Raih pahala besar dengan menyebarkan kiriman ini. Ajak serta kerabat dan rekan untuk bergabung dalam layanan SM.

Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)
Registrasi Ketik: “Daftar” kirim ke WA SM Center: +62 858 2634 8545
Join Telegram t.me/shirotulmustaqim
Instagram.com/shirotulmustaqimid
http://www.shirotulmustaqim.com

Ŕumus Kehidupan

Sahabat ELSUNNAH, setiap aktivitas yang kita lakukan dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali tentu dalam rangka mengejar sesuatu. Walaupun jalur yang kita tempuh dan capaian yang sedang kita kejar berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya yang kita tuju sebenarnya sama, yaitu kebahagiaan. Ya, kita rela mencurahkan waktu tenaga dan pikiran, mengumpulkan harta, mengejar karir dan jabatan adalah karena kita sedang mengejar kebahagiaan.

Tahukah Sahabat apa itu kebahagiaan?

Kebahagiaan adalah satu kondisi dimana seseorang terbebas dari dua hal. Ketika dua hal tersebut hilang dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan tercurahkan hujan kebahagiaan. Dua hal tersebut adalah ke-KHAWATIR-an dan ke-SEDIH-an.

Dua dimensi waktu yang mempengaruhi kehidupan kita saat ini, yaitu masa depan dan masa lalu. Ketika seseorang memikirkan masa yang akan datang, ia merasa khawatir, takut, kcemas dan gundah karena ketidakpastian hari esok, maka kebahagiannya pun surut. Demikian juga ketika dia memikirkan hal-hal yang telah terjadi yang tidak mengenakan, ia pun merasa sedih, maka kebahagiannya pun pudar. Maka bahagialah mereka yang diangkat kekhawatiran dan kesedihannya. Siapakah mereka itu?

Allah ta’ala berfirman,

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“Kami berfirman, ‘Turunlah kalian semuanya dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepada kalian, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati'”. (QS. Al-Baqarah [2]: 38)

Sahabat inilah rumusan kehidupan yang Allah ta’ala pesankan kepada manusia pertama ketika diturunkan ke dunia. Yaitu siapa yang beriman kepada Allah ta’ala, beramal sholeh, mengikuti petunjukNya, mentaati aturan dan tidak melanggarNya, maka Allah ta’ala tegaskan bahwa dicabut atasnya kekhawatiran dan kesedihan, dan  baginya kebahagiaan.

Tidak peduli bagaimanapun keadaanmu sekarang, tak peduli miskin atau kaya, tak peduli kau berkedudukan ataupun tidak, selama kau mengikuti rumusan tersebut maka kebahagiaan akan tercurah kepadamu. Sebaliknya tak berguna harta yang melimpah atau kedudukan yang tinggi atau paras yang rupawan selama kau berpaling dari aturanNya maka kebahagiaan kan menjauh darimu. Jika  menjauh dariNya, maka Si Kaya pun kan merana, Si Miskin pun semakin menderita. Inilah sunnatullah yang tidak akan berubah sepanjang masa.

Sahabat, mendekatlah kepada-Nya..!

Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda

Diteruskan oleh
ELSUNNAH Tausiyah WhatsApp Broadcast (ELSUNNAH TWB)
Daftar: 089616695643 (via WA)
BBM PIN:D1169ED8
Arsip Telegram https://goo.gl/TCXGOn
http://www.elsunnah.wordpress.com

Engkau Tak Pernah Sendiri

Jika suatu ketika kau sedang bersendirian di tempat yang tak terjangkau oleh pandangan mata, maka jangan kau katakan “Aku sedang bersendiri”. Akan tetapi katakanlah, “Atasku ada seorang pengawas.”

Sahabat ELSUNNAH, jika suatu ketika jiwamu membisikanmu untuk berbuat dosa, maka ingatlah firman Allah ta’ala,

ألم يعلم بأن الله يرى

“Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?” (QS. Al’Alaq: 14)

اللهم اجعلنا نخشاك كأننا نراك و ارزقنا طاعتك و خشيتك في السر و العلن .. آمين

Ya Allah, jadikanlah kami takut (untuk bermaksiat) kepada-Mu seakan-akan kami melihat-Mu, dan anugerahkanlah kepada kami ketaatan dan ketakutan kepada-Mu baik dalam keadaan tersembunyi maupun dalam keadaan di tengah-tengah keramaian… Aamiin

Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda

Diteruskan oleh
ELSUNNAH Tausiyah WhatsApp Broadcast (ELSUNNAH TWB)
Daftar: 089616695643 (via WA)
Arsip ELSUNNAH http://goo.gl/qlZ1Kd
www.elsunnah.wordpress.com

Di Balik Musibah, Pasti Ada Jalan Keluar

Dalam surat Alam Nasyroh, Alloh Ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 5)

Ayat ini pun diulang setelah itu,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 6)

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Kata al ‘usr (kesulitan) menggunakan alif-lam dan menunjukkan umum (istigroq) yaitu segala macam kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana pun sulitnya, akhir dari setiap kesulitan adalah kemudahan.”( Taisir Karimir Rahman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di)

Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً

“Bersama kesulitan, ada kemudahan.” ( HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Maka ketika ujian datang bersabarlah, mintalah pertolongan kepada Alloh, dan Insya Alloh pasti ada jalan keluar.

Artikel ELSUNNAH.wordpress.com

Jika Anda menyukai artikel ini, mohon like FB Fans Page ELSUNNAH
dan bagikan artikel melalui tombol sosmed dibawah artikel ini.
Like, Share, and Comment

Dunia Ibarat Bayang-bayang

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa yang obsesinya adalah akhirat, tujuannya akhirat, niatnya akhirat, cita-citanya akhirat, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kecukupan di hatinya, Allah mengumpulkan urusannya, dan dunia datang kepada dia dalam keadaan dunia itu hina. Barangsiapa yang obsesinya adalah dunia, tujuannya dunia, niatnya dunia, cita-citanya dunia, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kemelaratan ada di depan matanya, Allah mencerai-beraikan urusannya, dan dunia tidak datang kecuali yang ditakdirkan untuk dia saja.” (Hr. At-Tirmidzi dan lain-lain; hadits shahih)

Dunia ini ibarat bayang-bayang, jika dikejar engkau takkan dapat menangkapnya. Palingkan tubuhmu darinya, dan dia tak punya pilihan lain selain mengikutimu. (Ibnu Qayyim al-Jauziyah)

Mutiara Salaf: al-Ilmu

ilmu sebelum amal - mutiara hadits pilihanMu`adz radhiallahu ‘anhu berkata:

( اَلْعِلْمُ إِمَامُ اْلعَمَلِ وَاْلعَمَلُ تَابِعُهُ )

Ilmu adalah pemimpin bagi amal, maka amal adalah pengi-kutnya” (al-Hisbah fī al-Islām, Ibnu Taimiyyah: 85) (lebih…)

Kutipan

Antara Amal dan Tawakal

Muslim bin Yasar rahimahullah berkata,

“Beramallah seperti halnya amalan seorang lelaki yang tidak bisa menyelamatkan dirinya kecuali amalnya. Dan bertawakallah sebagaimana tawakalnya seorang lelaki yang tidak akan menimpa dirinya kecuali apa yang ditetapkan Allah ‘azza wa jalla untuknya.”

(lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 561)

Kutipan

Iman yang Hakiki

Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Iman yang sejati adalah keimanan orang yang merasa takut kepada Allah ‘azza wa jallawalaupun dia tidak melihat-Nya. Dia berharap terhadap kebaikan yang ditawarkan oleh Allah. Dan meninggalkan segala yang membuat murka Allah.” (lihat Aqwal at-Tabi’in fi Masa’il at-Tauhid wa al-Iman, hal. 1161)

Mutiara Salaf – Al Hasan Al Bashri

audio1Seorang tabiin yang banyak ilmu pengatahuannya, terhormat, ahli fiqih, pandai berdebat dan ahli ibadah. Al Hasan Al Basri dilahirkan 2 tahun sebelum gugurnya khilafah Umar bin Khatab. Ibu dari Al Hasan adalah seorang wanita budak yang ikut pada Ummu Salamah, yaitu istri Rasulullah Shallallahu’alai wassalam. Beliau lah, Ummu Salamah, yang memberi nama kepadanya, Al Hasan. Sehingga Al Hasan hidup dan dibesarkan dalam pangkuan keluarga yang harum semerbak dengan suasana keluarga Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam walaupun saat itu Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi telah wafat. Ketika besar kelak ia tinggal di Basrah (sekarang di wiliyah Irak) sehingga ia diberi gelar Al Hasan Al Basri.

Download di sini

(lebih…)

Kutipan

Jika Tanganmu Pendek

Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafidzahullah berkata,

“Jika tanganmu terlalu “pendek” untuk membalas kebaikan sahabatmu, maka “panjangkanlah lisanmu” dengan memperbanyak terima kasih dan mendo’akannya”

@almonajjid

(lebih…)

Bersemangatlah untuk Tidak Bermaksiat Meski Satu Langkah

“Bersemangatlah untuk tidak bermaksiat kepada Allah ta’ala meskipun satu langkah” (Syaikh Ibnu Baaz)

Asy-Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah pernah ditanya (terkait Hukum Hanya Memakai Satu Sandal), beliau menjawab : “Dhahir pelarangan menunjukkan pengharaman”. Kemudian penanya berkata, “Kadang-kadang satu sandal ada di tempat lain dan yang satu ada di dekatnya (bolehkah memakai sandal sebelahnya dulu, untuk kemudian berjalan menuju sandal yang lain)”?  Beliau menjawab, “Jangan engkau memakainya kecuali secara bersamaan”. Penanya kembali berkata, “Meskipun hanya satu langkah saja ?”. Beliau rahimahullah berkata,

احرص على أن لا تعصي الله تعالى ولو بخطوة واحدة

Bersemangatlah untuk tidak bermaksiat kepada Allah ta’ala meskipun satu langkah
[sumber : sini]

Referensi: faisalchoir.blogspot.com

—-

Artikel: ELSUNNAH.wordpress.com

Adab Terhadap Ahli Ilmu

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwa ia berkata :

Di antara hak-hak orang yang berilmu yang harus kamu penuhi adalah jika kamu mendatanginya berilah salam khusus untuknya lalu untuk seluruhnya kemudian duduklah di hadapannya dan jangan memberi isyarat dengan tanganmu dan jangan memandangnya dengan remeh dan jangan berkata :“Si Fulan mengatakan pendapat yang berbeda dengan pendapat Anda!” Dan jangan menarik pakaiannya, jangan mendesak dalam bertanya karena sesungguhnya kedudukannya bagaikan kurma yang masih basah yang akan selalu jatuh kepadamu.

[Kilauan Mutiara Hikmah Dari Nasihat Salaful Ummah, Syaikh Abu Abdillah Jamal bin Farihan Al Haritsi]

Zuhud Terhadap Dunia

zuhud terhadap duiaZUHUD TERHADAP DUNIA

Banyak sekali perkataan-perkataan para Salaf di dalam mendefinisikan zuhud terhadap dunia, dan keseluruhannya berputar kepada ketiadaan hasrat kepada dunia dan kekosongan hati dari ketergantungan terhadap dunia.

Berkata Imam Ahmad :

الزهد في الدني : قصر الأمل

Zuhud terhadap dunia adalah pendek angan-angan”.

Berkata Abdul Wahid bin Zaid : (lebih…)

Berjalan Sia-sia

Umar bin Al Khaththab berkata,

“Sesungguhnya saya benci kepada orang yang berjalan sia-sia yaitu tidak karena urusan dunia dan tidak pula akhirat.” (Adabus Syariah 3/588)

Janganlah Menoleh-noleh Saat Berjalan

Al Qadhi Abu Ya’la berkata,
Jika kamu berjalan janganlah menoleh-noleh karena pelakunya dapat dikatakan sebagai orang yang bodoh.
(Kilauan Mutiara Hikmah Dari Nasihat Salaful Ummah, Abu Abdillah Jamal bin Farihan Al Haritsi)

Lima Kegelapan dan Penerangnya

Abu Bakr radhiallahu ‘anhu berkata:

Kegelapan itu ada lima dan penerangnya juga ada lima:
1. Cinta dunia itu kegelapan dan penerangnya ialah takwa
2. Dosa itu kegelapan dan penerangnya ialah taubat
3. Kuburan itu kegelapan dan penerangnya ialah ucapan laa ilaha illalloh
4. Akhirat itu kegelapan dan penerangnya adalah amal solih, dan
5. As-Sirot itu kegelapan dan penerangnya adalah keyakinan”

(al-Isti’dad li Yaumil Akhir: 55)

Sumber FB Ust. Sarbini

Benih-benih Kebaikan Dunia adalah Buah-buah Surga

benih-benih kebaikan

Benih-benih kebaikan dunia adalah buah-buah surga.
Barangsiapa mengarungi lautan panas perbuatan baik di dunia,
maka ia bisa beristirahat di bawah rindangnya nikmat-nikmat Alloh  di akhirat kelak.

Rosululloh  bersabda,

أَهْلُ الْمَعْرُوفِ فِي الدُّنْيَا أَهْلُ الْمَعْرُوفِ فِي الآخِرَةِ ، وَأَهْلُ الْمُنْكَرِ فِي الدُّنْيَا أَهْلُ الْمُنْكَرِ فِي الآخِرَةِ

“Sesungguhnya pemilik kebaikan di dunia adalah pemilik kebaikan di akhirat. Dan pelaku keburukan di dunia adalah pemilik keburukan di akhirat.” (HR. ath-Thobroni, shohih)

Dengan karunia-Nya, Alloh telah menyediakan pintu-pintu kebaikan bagi para hamba-Nya yang mau meraih pintu tersebut dan membukanya. Keti
Perbanyaklah menabur benih kebaikan di dunia ini, maka engkau akan banyak memetik buahnya di akhirat.ka seorang Muslim turut prihatin dengan penderitaan kaum Muslimin lainnya dan berempati pada mereka, ia bisa mewujudkannya dengan beragam cara seperti dengan harta, kehormatan, bantuan tenaga, nasihat dan petunjuk, dakwah, doa dan istighfar untuk mereka serta turut merasakan duka yang mereka alami.

Kemaksiatanlah Sebabnya

Tak ada satu keburukan di dunia ini
Tak jua di akhirat nanti
Melainkan kemaksiatanlah sebabnya

Perbuatan dosa dan durhaka itu bagai luka
Berapa banyak luka yang menyebabkan kematian

Mari sejenak kita berkaca
#muhasabah

Awan Tag